Materi Semester 1 :
1. Menggunakan Internet untuk keperluan informasi dan komunikasi.
1.1. Menjelaskan berbagai perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet.
1.2. Menggunakan browser untuk memperoleh, menyimpan dan mencetak informasi
1.2.1. Mendeskripsikan cara akses internet.
1.2.2. Mempraktekkan cara akses internet.
1.3. Menggunakan E-mail untuk keperluan informasi dan komunikasi.
Semester 1
Tugas 1
1. Menggunakan Internet untuk keperluan informasi dan komunikasi.
1.1. Menjelaskan berbagai perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet.
Soal :
1. Mencari informasi/artikel perangkat keras untuk akses internet.
2. Download beberapa layanan Browser Software, misalnya :
a. Mozilla Firefox 3 ke atas.
b. Internet Explorer versi 7 ke atas.
c. Opera
d. Safari
e. Netscape Navigator.
3. Topologi Komputer Jaringan (LAN = Local Area Network).
4. Sistem Kode Dalam TCP/IP
5. Cara Setting IP Address Dalam Komputer Jaringan
6. Cara Setting DNS Server Address Dalam Komputer Jaringan.
7. Jenis Modem, Kegunaan dan Cara Settingnya.
8. Trouble Shooting Dalam TCP/IP.
9. Trouble Shooting Dalam Modem Internet.
jawab:
1. Perangkat Keras Untuk Akses internet
Untuk dapat mengakses internet, ada beberapa macam perangkat keras yang dibutuhkan antara lain:
Perangkat yang penting:
1. Komputer (Sudah tentu :D )
2. Modem(Modulator Demodulator)
3. Saluran telpon
1. Komputer
Komputer merupakan komponen utama untuk dapat mengkases internet (sudah tau khan?? :D ). Spesifikasi komputer yang digunakan dalam koneksi internet sangat mentukan cepat atau lambatnya kinerja akses internet. semakin tinggi spesifikasi sebuah komputer, semakin cepat kinerja akses internet, begitu pula sebaliknya.
Spesifikasi minimal sebuah komputer dalam akses internet anatra lain sebagi berikut:
1. processorProcessor, merupakan otak dari komputer untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dalam komputer. Processor minimal pentium III 500Mhz.
1. RAM (Random Access Memory) berfungsi sebagai media penyimpanan sementara. RAM minimal 64MB
1. Harddisk digunakan untuk media penyimpanan data secara magnetik. Harddisk minimal 10GB
1. VGA card, merupakan perangkat keras untuk menampilakan gambar pada layar monitor. VGA card minimal 4MB
Monitor, merupajan perangkat output untuk menampilkan proses kerja dari komputer.
2. Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Secara singkatnya, modem merupakan alat untuk mengubah sinyal digital komputere menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Komputer yang melakukan koneksi dengan internet dihubungkan dengan saluran telpon melalui modem. Berdasarkan fungsinya modem dibagi menjai tiga jenis. Antara lain:
1. Modem Dial Up
Modem dial Up biasa digunakan oleh Personal Computer (PC) yang langsung dihubungkan melalui saluran telpon. Jenis modem dial up ada dua macam yaitu:
1) Modem Internat
Merupakan modem yang dipasang dalam komputer terutama pada slot ekspansi yang tersedia dalam mainboard komputer. Rata-rata kecepatan modem internal untuk melakukan download adalah 56 Kbps.
Adapun keuntungan penggunakan modem internal sebagi berikut.
a) Lebih hemat tempat dan harga lebih ekonomis
b) Tidak membutuhkan adaptor sehingga terkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel.
Sedangkan kelemahan modem internal sebagai berikut.
a) Modem ini tidak memerlukan lampu indikator sehingga sulit untuk memantau status modem
b) Modem ini tidak menggunakan sumber tegangan sendiri sehingga membutuhkan daya dari power supply. Hal ini mengakibatkan suhu dalam kotak CPU bertambah panas.
2) Modem Eksternal
Modem eksternal merupakan modem yang letaknya diluar CPU komputer. Modem ekternal dihubungkan ke komputer melalui port com atau USB. Pemasangan modem ini adalah dengan cara menghubungkan modem ke power dan menghubungkannya lagi ke adaptor lalu disambungkan kembali ke listrik.
Keuntungan modem eksternal:
a) Portabilitas yang cukup baik sehingga bisa pindah-pindah untuk digunakan pada komputer lain
b) dilengkapi lampu indikator sehingga mudah untuk memantau status dari modem.
Kelemahan dari modem eksternal.
a) harga lebih mahal dari pada modem internal
b) membutuhkan tempat atau lokasi tersendiri untuk menaruh modem tersebut.
2. Modem Kabel
Modem Kabel (Cable Modem), adalah perangkat keras yang menyambungkan PC dengan sambungan TV kabel. Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan modem dialup atau modem ADSL, kecepatan modem kabel maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Sebelum dapat terkoneksi dengan internet, maka pengguna diharuskan untuk melakukan pendaftaran kepada penyedia jasa TV kabel dan ISP (internet Service Provider).
3. Modem ADSL (asymmetric Digital Subscriber line)
ADSL atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain. Ide utama teknologi ADSL adalh untuk memecah sinyal line telpon menjadi dua bagian untuk suara dan data. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakuakn atau meneima panggilan telpon dan melakukan koneksi internet secara simultan tanpa saling menggangu.
3. Saluran Telpon
Saluran telpon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan sauran telpon ini juga diikuti dengan penggunan modem dial up. Selain saluran telpon, untuk melakukan akses internet juga bisa dilakukan dengan menggunakan TV kabel. Untuk bisa mengakses internet menggunakan jaringan TV kabel maka modem yang dipakai adalah modem kabel.
PERANGKAT KERAS PENDUKUNG AKSES INTERNET
Selain ketiga perangkat utama di atas (computer, modem, saluran telpon) terdapat juga beberapa perangkat keras pendukung akses internet. Antara lain:
1. Hub/Switch
Hub merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menggabungkan beberapa computer. Hub menjadi saluran koneksi sentral untuk semua computer dalam jaringan. Hub dibedakan menjadi dua yaitu, active hub merupkan sebuah repeater elektrik yang dilenggkapi dengan 8 konektor yang berfungsi untuk membentuk sinyal digital yang dikirim dan menyesuaikan impedensinya untuk memelihara data sepanjang jalur yang dilaluinya, yang kedua adalah passive hub merupakan sebuah repeater elektrik yang memiliki 4 konektor yang berfungsi untuk menerima sinyal pada salah satu konektor dan meneruskannya pada tiga konektor lain.
2. Repeater
Repeater merupakan perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal dan memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli, singkatnya repeater berfungsi untuk menguatkan sinyal agar sinyal dikirim sama dengan sinyal aslinya.
3. Brige
Berige merupakan perangkat lunak menghubungkan dua buah jaringan secara fisik yang menggunakan protocol sama/sejenis. Dengan bridge sebuah paket data mampu dikirim dari satu LAN ke LAN lain.
4. Router
Router merupakan perangkat yang berfungsi hamper sama dengan bridge. Namun perangkat ini punya keunggulan selain untuk menghubungkan dua buah LAN dengan tipe sama, router juga bisa untuk menghubungkjan dua buah LAN dengan tipe berbeda.
3.
Topologi Local Area Network
Jika kita bicara masalah Local Area Network (LAN), maka seharusnya kita juga harus memahami Topology jarinan LAN yang kita gunakan. Ada banyak jenis topologi LAN untuk berbagai macam jenis jaringan. Kita juga perlu memahami topologi fisik dan topologi logical. Topologi fisik menjelaskan layout dari suatu media jaringan seperti kabel tembaga, kabel fiber optic, dan yang lagi ngetrend sekarang ini adalah wireless. Sementara topologi logical konsen masalah jalur logical jaringan dimana data bisa melewatinya dari satu tempat (komputer) ke komputer lainnya.
Lihat juga topologi jaringan LAN dalam real industry serta infrastructure jaringan.
Berikut ini adalah jenis topologi LAN dasar:
* Bus
* Star
* Ring
* Mesh
* Hybrids
Bus Topology
Jenis pertama dalam topologi LAN adalah topologi Bus yang merupakan jenis pertama dalam teknologi jaringan Ethernet dan terdiri dari cable coaxial yang terhubung ke semua komputer yang ada dalam jaringan dimana tiap komputer terhubung dengan sambungan konektor BNC jenis T. Gambar berikut menunjukkan jenis topologi Bus.
Bus topology LAN
Semua komputer berkomunikasi melalui Bus yang sama – makanya Bus juga merupakan topologi logical juga. Umumnya dalam topologi Bus ini memerlukan adanya algoritma pendeteksi collision (CD – collision detection) atau penghindar collision (CA – collision avoidance) karena sifat dari Bus ini adalah broadcast ke semua komputer sehingga rentan terjadinya tabrakan packet.
Pro:
* Topologi Bus ini sangat sederhana dan gampang di implementasikan dengan jalan menyambung ke semua computer dengan hanya satu backbone kabel BNC.
Cons:
* Topologi Bus ini memerlukan terminator yang bagus dan sempurna pada kedua ujung kabel Bus. Yang paling sering terjadi adalah short circuit antara data dan ground jika sambungan terminator tidak bagus. Terminator yang tidak bagus bahkan bisa menyebabkan jaringan tidak berfungsi.
* Dengan satu kabel trunk tunggal menjadi satu titik tunggal kegagalan, satu titik bermasalah maka akan menyebabkan kegagalan total semua jaringan.
* Susah dalam troubleshooting masalah jika terjadi kegagalan fungsi kabel. Anda harus memeriksa segmen per segmen untuk mengidentifikasikan titik kesalahan.
Jenis topologi Bus ini sudah tidak popular lagi sekarang ini bahkan sudah susah untuk mencari Ethernet jenis BNC.
LAN Star Topology
Topologi LAN kedua adalah topologi Star. Star seperti halnya anda menarik satu kabel jaringan setiap komputer menuju ke pusat kosentrasi seperti Switch, itulah konsep dasar topologi Star. Switch menangani Switching traffic keluar ke node lainnya dalam jaringan. Gambar diagram berikut ini menunjukkan gambaran topologi Star.
Star topology LAN
Pro:
* Manajemen jaringan mudah melalui per port Switch. Manajemen dan administrasi bisa dilakukan secara remote oleh administrator yang authorized.
* Setiap kegagalan di salah satu port tidak akan menyebabkan kegagalan total jaringan.
* Instalasi kabel jaringan ke setiap port tidak akan mengganggu layanan jaringan seperti halnya pada topologi Bus.
* Tidak diperlukan terminator.
Anda bisa perhatikan sekarang ini bahwa hampir semua implementasi jaringan menggunakan topologi Star dalam implementasi fisiknya.
Ring Topology
Topologi LAN ketiga adalah topologi Ring. Dibanding topologi Bus dan Star, topologi Ring ini lebih complex akan tetapi menawarkan feature yang menarik. Node berkomunikasi dengan formasi Ring, dengan setiap node berkomunikasi langsung hanya dengan upstream dan downstream tetangganya saja.
Gambar berikut menunjukkan topologi Ring. Sebenarnya topologi Ring ini di implementasikan secara fisik seperti topologi Star.
Ring topologi LAN
Pada topologi Ring, akses kepada jaringan dikendalikan melalui sebuah Token yang melewati dari node ke node dengan mekanisme arbitrasi (juri). Setiap node mengambil gilirannya dengan mengklaim Token saat Token melewati dari tetangga ke tetangganya, dan saat node mengambil Token, mengambil gilirannya dan mengirim Token kedalam ring. Sebuah data packet di kirim dari node ke node berikutnya sampai ke node tujuan. Setelah node tujuan menerima packet, ia memodifikasi paket untuk menstempel bahwa paket diterima dan dikirim kembali ke dalam ring. Akhirnya paket menyelesaikan berkeliling kedalam ring dan node yang mengirim menerima kembali Token tersebut dan memberikan catatan kalau paket sudah terkirim sempurna. Jika node pengirim sudah selesai, kemudian ia akan melepas Token ke tetangganya dan proses berulang lagi.
Topologi Ring ini khususnya dipakai pada jaringan Token-ring
Pro:
* Tidak diperlukan mekanisme collision detection, sehingga Topologi ring memberikan bandwidth maksimal.
* Troubleshooting lebih mudah karena setia node hanya mengetahui dan berinteraksi dari kedua sisi tetangganya saja.
Cons:
* Firmware untuk memelihara Ring adalah sangat complex dan harus ada pada setiap Card jaringan yang ikut berpartisipasi dalam jaringan
* Implementasi Ring adalah sangat mahal dan hampir semua jaringan LAN sekarang ini hampir semuanya memakai jaringan Ethernet karena lebih murah dan gampang didapat dipasaran.
Mesh Topology
Topologi LAN lainnya adalah topologi Mesh yang merupakan suatu hubungan satu sama lain diantara beberapa node. Umumnya, suatu topologi mesh dimaksudkan untuk keperluan redundancy. Setiap jaringan kampus harus menerapkan suatu topologi mesh untuk mencapai tingkat redundancy dan fault tolerance yang merupakan tuntutan bisnis dari jaringan data mereka.Ada dua jenis mesh yaitu full mesh dan partial mesh topologi. Full mesh – setiap node saling berhubungan satu sama lain dengan dedikasi line tersendiri sementara partial seperti namanya hanya sebagian saja mempunyai jalur menurut kebutuhan.
Gambar berikut menunjukkan topologi Mesh secara umum, setiap piranti / node mempunyai koneksi ke setiap piranti lainnya pada jaringan.
Topology Mesh LAN
Pros:
* Partial mesh dirancang untuk memberikan redundancy dimana memang diperlukan saja.
Cons:
* Full mesh adalah sangat tidak praktis terkecuali untuk jaringan yang skalanya kecil saja.
* Biaya implementasi full mesh adalah sangat mahal sekali karena bersifat redundancy untuk keperluan fault tolerance.
Hybrid Topologies
Pada environment yang besar, anda bisa mengimplementasikan banyak switches satu sama lain untuk membuat jaringan LAN yang besar agar bisa mendukung banyak node. Topologi hybrid ini menggabungkan topologi-topologi diatas bersama untuk membentuk tiga topologi hybrid yang popular: Tree, Hyrarchical star, dan star wireless.
Tree Hybrid Topology
Gambar dibawah menunjukkan kombinasi topologi: Star topologi dikombinasikan dengan topologi bus.
Hybrid tree topology LAN
Pro:
* Suatu komputer yang gagal tidak akan menyebabkan kegagalan semua system jaringan.
* Jika satu switch tidak berfungsi, ia akan hanya tidak berfungsi pada jaringan pada switch itu saja, sementara komputer lainnya pada switch yang lain masih bisa berkomunikasi secara normal.
Cons:
* Jika ada masalah pada backbone, maka setiap group switch hanya bisa berkomunikasi pada segmen-segmen switch saja.
Hierarchical Star Topology
Untuk jaringan yang besar anda bisa melakukan konfigurasi dalam topologi hierarchical star seperti tampak dari gambar berikut ini.
Hirarchical star topology LAN
Pros:
* Bisa diimplementasikan pada jaringan yang luas.
* Switches bisa dikonfigurasikan secara redundancy untuk menghindari satu kegagalan tunggal uplink.
Cons:
* Ada batasan ukuran besarnya jaringan seperti design IP address dan juga issue masalah timing jika tanpa memperkenalkan technologi routing.
Star Wireless
Teknologi wireless telah banyak menjelma kesemua jaringan sekarang ini dan memakai topologi hybrid. User perlu berada dalam jangkauan wireless roaming untuk bisa berpartisipasi dalam jaringan wireless. Lihat juga jaringan wireless.
Topologi star perlu dibangun untuk menggabungkan banyak access point tersebar seantero bangunan untuk menjamin cakupan wireless kesemua node yang berpartisipasi dalam jaringan. Mengingat jaringan wireless terus berevolusi, begitu juga topologi yang mendukungnya terus berkembang seiring dengan temuan-temuan teknologi baru.
4. Analisis TCP / IP dalam jaringan KODE
266145 abstract 266.145 abstrak
Fairhurst, G.; Spracklen, CT; Samaraweera, N.; McEwan, W.; Fairhurst, G.; Spracklen, CT; Samaraweera, N.; McEwan, W.;
Aberdeen Univ. Aberdeen Univ.
This paper appears in: Satellite Communications - ECSC-3, 1993., 3rd European Conference on Tulisan ini muncul dalam: Satelit Komunikasi - ECSC-3, 1993., 3 pada Konferensi Eropa
Issue Date: 2-4 Nov 1993 Isu Tanggal: 2-4 Nov 1993
On page(s): 16 - 20 Pada page (s): 16-20
Meeting Date: Tue Nov 02 00:00:00 EST 1993 - Thu Nov 04 00:00:00 EST 1993 Rapat Date: Nov 02 00:00:00 EST Sel 1993 - Kam 04 November 1993 00:00:00 EST
Location: Manchester , UK Lokasi: Manchester, UK
Print ISBN: 0-85296-603-2 Cetak ISBN: 0-85296-603-2
References Cited: 13 Daftar Pustaka: 13
INSPEC Accession Number: 4578569 INSPEC Aksesi Nomor: 4578569
Date of Current Version: Tanggal Versi Sekarang: 2002-08-06 18:54:21.0 2002/08/06 18:54:21.0
Abstract Abstrak
CODE (Co-Operative Data Experiment) is a VSAT (very small aperture satellite terminal) system for LAN interconnection which is operating as part of the Olympus Utilisation Programme funded by the European Space Agency. KODE (Co-Operative Data Percobaan) adalah VSAT (sangat kecil aperture terminal satelit) sistem untuk LAN interkoneksi yang beroperasi sebagai bagian dari Olympus Pemanfaatan Program yang didanai oleh European Space Agency. CODE was developed as a co-operative project to stimulate work in both 20/30 GHz technology and LAN interconnection in industry, universities, and research centres. KODE dikembangkan sebagai ko-operasi proyek untuk merangsang kerja di kedua teknologi GHz 20/30 dan LAN interkoneksi di industri, universitas, dan pusat penelitian. In contrast to most commercially available VSAT LAN interconnect systems, CODE employs routers connecting individual remote LANs to a backbone network provided by the VSATs. Berbeda dengan LAN VSAT tersedia secara komersial paling interkoneksi sistem, KODE menggunakan remote LAN menghubungkan router individu ke jaringan backbone disediakan oleh VSATs. The use of routers eases administration, and allows a level of performance enhancement which is not easily provided in a bridged network. Penggunaan router memudahkan administrasi, dan memungkinkan tingkat peningkatan kinerja yang tidak mudah diberikan dalam jaringan bridge. The paper describes networking experiments performed using the CODE system and analyses the performance of the TCP/IP protocol suite connecting the remote LANs Makalah ini menjelaskan jaringan uji coba yang dilakukan dengan menggunakan sistem KODE dan analisis terhadap kinerja TCP / IP protokol yang menghubungkan LAN remote
Model Referensi TCP/IP
Oleh Faisal Akib
Gambar 3. 13 Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.
Susunan model OSI dan TCP/IP lima lapis
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP lima lapis
1. Physical Layer. Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network
2. Data Link Layer. Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang menggabungkan lapisan ini dengan lapisan fisik sehingga kedua lapisan ini dianggap sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap hanya terdiri dari empat lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.
3. Network Layer Internet Protocol (IP). Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
1. Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteffort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut datagram.
2. Address Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamatfisik (Physical address).
3. Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia sudah tahu alamat fiskinya. Ini berlaku pada saat host baru terkoneksi ke jaringan.
4. Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host pengirim.Internet
5. Group Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepasa kelompok/group penerima.
4. Transport Layer. Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP
1. User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya alamat port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
2. Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP juga dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
5. Application Layer. Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http, dll.
Gambar 3. 15 Protocol Data Unit (PDU) pada arsitektur TCP/IP
GAMBAR: Protocol Data Unit (PDU) pada arsitektur TCP/IP
Untuk mengontrol operasi pertukaran data, informasi kontrol serta data user harus ditransmisikan, sebagaimana digambarkan pada gambar di bawah. Dapat dikatakan bahwa proses pengiriman menggerakkan satu blok data dan meneruskannya ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi bagian-bagian kecil agar mudah disusun. Untuk setiap bagian-bagian kecil ini, TCP menyisipkan informasi kontrol yang disebut sebagai TCP header, yang akhirnya membentuk segmen TCP. Informasi kontrol dipergunakan oleh pasangan (peer) entiti protokol TCP pada host lainnya. Contoh item-item yang termasuk dalam header ini adalah sebagai berikut:
* Destination port: saat entiti penerima TCP menerima segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut dikirimkan.
* Sequence number: TCP memberikan nomor yang dikirim secara bertahap ke port tujuan, sehingga jika destination menerima tidak sesuai dengan urutannya, maka entiti destination akan meminta untuk dikirim kembali.
* Checksum: pada pengiriman segmen TCP diikutkan pula suatu kode yang yang disebut dengan segment remainder. Remainder TCP yang diterima akan dikalkulasi dan dibandingkan hasilnya dengan kode yang datang. Jika terjadi ketidasesuaian, berarti telah terjadi kesalahan transmisi.
5. Cara Setting Jaringan Pada Komputer
Langkah pertama colokkan semua kabel ke komputer yang akan dihubungkan. Selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Pertama adalah untuk pemberian Computer Name dan Workgroup dulu, caranya :
* Klik kanan pada My Computer –> Properties, maka akan muncul jendela System Properties
* Selanjutnya klik pada tab Computer Name, kemudian klik pada Change, maka akan muncul jendela Computer Name Changes
* Ubah pada kolom Computer name dengan nama komputer yang Anda inginkan
* Pada kotak Member of ada dua pilihan, yaitu Domain dan Workgroup
* Pilih pada Wordgroup dan berikan nama Workgroup sesuai dengan keinginan Anda
* Klik OK –> OK –> Yes –> Komputer akan restart..
* Cek kembali dengan klik kanan My Computer –> Properties, pilih tab Computer Name, lihat apakah sudah berubah
* Selesai..
2. Selanjutnya adalah pemberian IP Address pada komputer, caranya adalah:
* Buka Control Panel –> Network Connection
* Klik kanan pada Local Area Connection –> Properties
* Pada kotak This connection uses the following items, pilih Internet Protocol (TCP/IP) –> Klik Properties
* Selanjutnya pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) properties pilih Use the following IP address
* Kemudian isikan IP Address sesuai keinginan Anda, misalnya :
IP address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default gateway : (bisa dikosongkan)
* Selanjutnya klik OK
* Selesai..
3. Selanjutnya adalah mengecek apakah komputer sudah terhubung dengan yang lainnya, caranya adalah dengan menggunakan Command prompt :
* Klik Start –> Run –> ketik cmd –> OK
* Untuk melakukan cek ke IP 192.168.1.1 maka perintahnya adalah : ping 192.168.1.1
* Jika hasilnya menunjukkan Reply… maka sudah terkoneksi.
* Lakukan Ping untuk semua komputer dan kesemua IP Address
4. Langkah terakhir adalah Sharing Data, langkah ini digunakan u agar komputer yang satu bisa berbagi data dengan komputer yang lain, caranya adalah :
* Buka windows explorer
* Klik kanan pada drive / folder / file yang ingin Anda bagi, pilih dan klik Properties
* Klik pada tab Sharing –> Klik pada If you understand risk….
* Selanjutnya centang pada Share this folder on network
* Centang juga Alow network users to change my file jika Anda mengijinkan komputer lain merubah data Anda
* Klik OK…
5. Untuk melihat data yang di sharing oleh komputer lain caranya adalah:
* Buka windows explorer
* Cari My Network Place –> Entire Network –> Nama Workgroup –> Nama Komputer –> File yang di sharing
* Klik untuk membukanya…
6. Selesai deah............??????
6. Setting DNS
DNS server dan layanan nya adalah sangat vital dalam suatu infrastructure jaringan dalam suatu bisnis atau enterprise. Untuk itu setting DNS dengan benar adalah sangat penting sekali.
Tujuan utama dari design layanan DNS dengan setting DNS yang bagus adalah layanan yang berkesinambungan tanpa putus, performa yang cepat, dan traffic minimum jika melewati jaringan WAN (lihat juga teknologi WAN), system keamanan yang kuat, dan perawatan administrasi minimum dan sederhana. Dan juga diperlukannya layanan server Primary dan Secondary DNS adalah sebagai fault tolerance, dalam arti saling melengkapi jika salah satu tidak berfungsi. Baca juga artikel sebelumnya menbahas singkat mengenai server DNS dan juga desin solusi Cluster.
Jika anda mempunyai DNS server dari Windows 2000; anda bisa mempertahankan konfigurasi setting DNS server yang ada sekarang dan juga zona file dengan jalan upgrade ke Windows server 2003. Upgrade bisa dimulai dari primary server terlebih dahulu kemudian upgrade secondary server.
Sebelum melakukan setting DNS server, checklist berikut ada baiknya dilakukan terlebih dahulu sebelum membangun DNS server.
* Luangkan waktu terlebih dahulu untuk merencanakan layout DNS domain namespace nya dan penamaan konvensinya tentunya sesuai dengan kebutuhan dan disetujui oleh semua fihak terkait.
* Jika sekarang ini anda mempunyai infrastructure DNS, perlu diputuskan bagaimana akan di integrasikan. Dan anda juga harus memutuskan apakah anda akan menggunakan WINS forwarding jika anda mempunyai WINS.
* Apakah anda akan menggunakan root hints, forwarders, atau kombinasi keduanya dalam me-resolve internet?
* Untuk memaksimalkan ketersediaan dan meminimalkan traffic WAN anda perlu memikirkan dimana saja server DNS akan diletakkan.
* Keputusan harus diambil apakah anda akan menggunakan standard primary dan secondary DNS atau Zone integrated dengan Active Directory. Jika menggunakan Zone integrated Active Directory perlu diletakkan di lokasi yang sangat strategis untuk mendukung name resolution.
* Anda harus mempertimbangkan jika anda ingin mensupport updates resource record secara dynamis dan memberikan keamanan update dengan jalan integrasi zone kedalam Active Directory.
* Apakah anda juga akan memberikan name services pada zones public dengan jalan meletakkan DNS server pada DMZ, atau mendapatkannya dari ISP saja?
* Anda juga harus memutuskan jika anda memberikan name resolution dibelakang firewall untuk domain DNS diluar termasuk extranets dan koneksi bisnis fihak ketiga lainnya. Conditional forwarding atau Stub zones dapat digunakan untuk meresolusi address kedalam name host untuk koneksi ini.
Begitu anda selesai mendesign DNS anda bisa mulai melakukan konfigurasi dan setting DNS server.
Setting DNS Service pada Windows Server 2003
Siapkan CD-ROM Windows Server 2003 saat instalasi DNS server, dan ikuti prosedur berikut ini.
1. Buka Add/Remove Program dari Control Panel
2. Untuk memunculkan Windows komponen wizard klik Add/Remove Windows Components
3. Arahkan ke Networking Services dan klik Details untuk membuka Windows Networking Services.
4. Pilih Domain Name System (DNS) dan klik OK untuk menyimpan perubahan dan kembali ke Windows Components window dan klik Next.
5. Klik Finish dan tutup windows.
Sampai sini anda bisa memulai konfigurasi zones.
Setting DNS Forward Lookup Zone
Kita gunakan saja SecureNetwork.Com sebagai forward lookup zone pertama dan sebagai root dari namespace domain DNS.
Catatan: DNS services start secara automatis saat booting, akan tetapi kita juga bisa men-start dan men-stop service DNS menggunakan DNS console atau kita juga bisa menggunakan net start dns dari command line untuk men-start layanan DNS atau net stop dns untuk menghentikan layanan DNS.
Setting DNS untuk membuat suatu Forward Lookup Zone
1. Click menu Start => Programs => Administrative Tools => DNS untuk membuka console DNS. Pada alur DNS menunjukkan Local server dan dua cabang kosong untuk forward dan reverse lookup zones
2. Klik kanan Forward Lookup Zone icon dan pilih New Zone dari menu untuk membuka New Zone Wizard.
3. Click Next untuk membuka Zone Type window, dan pilih saja pilihan defaultnya Primary Zone dan hilangkan contrengan opsi Store the Zone in Active Directory. Klik Next dan kemudian ketik nama Zone.
4. Klik Next untuk membuka window Zone File. Nama file Zone seharusnya sama klop dengan suatu extension .DNS. jika anda mempunyai file zone sekarang ini, anda bisa mengimportnya saat ini dengan opsi Use This Existing File.
5. Click Next untuk membuka Dynamic Update window dan pilih opsi update. Jika anda menggunakan Active Directory Integrated Zones, maka opsi Allow Secure Dynamic Update akan tersedia.
6. Click Next untuk menyelesaikan Setting Up DNS untuk konfigurasi Forward Lookup Zone.
Zone baru akan tersedia sebagai folder dibawah ikon Forward Lookup Zones pada sisi kiri windows. Jika ikon zone dipilih, resource record yang ada akan ditampilkan seperti terlihat pada sisi kanan window pada gambar dibawah ini.
186-forward-lookup
Setting Up DNS untuk Reverse Lookup Zone
Untuk segala request SRV dan A record dihandel oleh forward lookup zone. Ini adalah query jika anda mengetahui IP address dan memerlukan nama host. Procedure berikut akan membimbing anda dalam setting DNS untuk membuat Reverse Lookup Zone.
1. Klik kanan ikon Reverse Lookup Zone dan pilih NEW ZONE untuk memulai New Zone Wizard.
2. Click Next untuk membuka Zone Type window. Pilih saja default pilihan Primary Zone. Untuk membuat primary zone, hilangkan contrengan opsi Store the Zone in Active Directory.
3. Click Next untuk membuka Reverse Lookup Zone window. Dibawah Network ID, masukkan porsi network dari subnet zone yang akan dilayani misal jaringan 10.x dengan subnet mask 16 bit, sehingga isian akan tampak sebagai 10.1 dengan dua octet terakhir kosong. Setiap nomor unik pada octed kedua memerlukan reverse lookup zone terpisah.
186-reverse-lookup
4. Click Next untuk membuka Zone File window dan biarkan saja default setting nya. Nama zone seharusnya klop dengan suatu .DNS extension. Jika anda mempunyai file zone yang sekarang ada, anda bisa mengimport pada saat ini, dengan opsi Use This Existing File.
5. Click Next untuk membuka Dynamic Update window dan pilih opsi update anda. Jika anda men-design Active Directory Integrated zones, maka opsi Allow Only Secure Dynamic Updates akan tersedia.
6. Click Next dan Finish untuk menyelesaikannya.
Anda bisa mengetesnya dengan membuat record host dan lihat apakah record PTR bisa dibuat dengan sukses. Test dari client dengan jalan melakukan ping kepada record test tersebut dan juga ke DNS server.
7. Mengenal Modem
Modem adalah singkatan bagi modulator-demolator. perangkat yang dewasa ini paling banyak digunakan untuk melakukan koneksi ke internet, ini adalah proses di mana isyarat berbentuk digital yang dihasilkan oleh komputer dialihkan kepada isyarat berbentuk gelombang supaya ia dapat dihantarkan menerusi talian telefon dan juga sebaliknya yaitu berkemampuan untuk mengalihkan isyarat gelombang kepada isyarat digital.
Isyarat digital ialah isyarat yang mengandungi siri suis elektronik yang diwakili oleh ciri hidup dan mati, ciri hidupnya diwakili oleh angka 1, manakala ciri matinya pula diwakili oleh 0. Dengan penggunaan ciri ini serta kombinasi angkanyalah maka komputer mampu menghasilkan data berbentuk teks, grafik dan sebagainya.
Berlainan pula dengan isyarat berbentuk analog, ia adalah isyarat berbentuk gelombang bunyi melalui talian elektrik dan data serta maklumat dihasilkan berasaskan kekuatan gelombang serta tahap frekuensinya. Ringkasnya, modem berfungsi mengubahkan isyarat berbentuk 1 dan 0 tadi kepada isyarat berbentuk gelombang serta frekuensi begitu jugalah sebaliknya.
Modem biasanya terdapat dalam tiga jenis iaitu modem dalaman (internal modem), modem luaran (external modem), dan kad PC (PC card). Daripada ketiga jenis modem ini, jenis modem dalaman dan luaran digunakan pada persekitaran perkomputeran peribadi. Manakala jenis modem kad PC pula sering digunakan bersama komputer mudah-alih dan komputer buku.
Modem dalaman dari segi bentuk fizikalnya adalah berbentuk papan litar. Ia disambungkan serta dihubungkan dengan papan litar induk komputer peribadi menerusi slot penambah. Apa yang kelihatan untuk penglihatan anda cumalah bahagian belakangnya yang menyediakan soket sambungan kepada talian telefon.
Antara kelebihan yang dimiliki oleh modem jenis ini iaitu modem dalaman ialah ia tidak memerlukan sumber tenaga elektrik yang berasingan kerana sumber sedemikian akan datangnya daripada komputer peribadi. Ia sekaligus menyelesaikan masalah seperti pembaziran tenaga elektrik atau pun masalah seperti sering terlupa menutup suisnya. Ia juga membolehkan penjimatan ruang pada meja komputer anda berbanding dengan modem luaran yang selalunya memerukan sedikit ruang pada meja perkomputeran anda. Lazimnya jenis modem dalaman dari segi kos serta harganya adalah lebih murah berbanding dengan modem luaran.
Modem luaran pula adalah merupakan perkakasan yang tersendiri serta terasing daripada komputer peribadi anda. Ini sekaligus membolehkan anda menguruskannya secara berasingan. Antaranya termasuk kemampuan memutuskan capaian ke internet dengan menutup modem tanpa perlu menutup ataupun berinteraksi dengan program yang berkaitan dengannya pada komputer peribadi anda.
Selain daripada itu, modem luaran amat popular di kalangan pengguna kerana ia mempunyai lampu-lampu petunjuk serta isyarat yang membolehkan para pengguna mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh modem tersebut.
Modem jenis kad PC pula adalah modem yang kelazimannya digunakan bersama komputer jenis mudah-alih dan buku. Saiz kad ini adalah sama dengan saiz kad kreadit dan kebanyakannya adalah jenis kad PC yang memenuhi format kad PC2. Dengan menggunakan kad jenis ini, anda boleh membuat capaian ke internet dengan kaedah sambungan kepada talian telefon biasa di kediaman ataupun pejabat anda seperti mana yang digunakan dengan modem jenis dalaman atau luaran.
Namun, jika anda berada di dalam perjalanan serta tidak mempunyai talian telefon tetap serta kovensional, jangan bimbang, ini adalah kerana dengan menambahkan kabel khas kepada telefon mudah-alih ataupun bimbit anda. Capaian internet akan dapat dibuat. Mungkin masalah yang akan timbul ialah dari segi kualiti serta kemampuannya. Namun, kini sudah terdapat jenis-jenis modem yang menyokong persekitaraan seumpama ini. Ini adalah jenis-jenis modem yang dikenali sebagai modem yang menyokong rangkaian Paket Data Selular Digital. Dengan meluasnya penggunaan modem sedemikian, ia pastinya memberikan upaya mobilisasi yang besar kepada para pengguna.
Apabila memilih modem samada jenis dalaman, luaran dan kad PC yang kebiasaannya ditentukan mengikut keperluan, kehendak serta jenis komputer yang dimiliki, turut merupakan faktor penting serta kriteria utama apabila memilih modem ialah kelajuaannya. Kelajuannya diukur dalam kiraan bit persaat (I kilobit bersamaan dengan 1000 bit).
Kelajuan sesebuah modem adalah amat penting kerana ia akan menjadi antara faktor utama yang menentukan kelajuaan anda memindah-terima laman-laman web, menghantar e-mel dan sebagainya. Lebih laju jenis modem anda, lebih lajulah kerja anda dapat dilaksanakan. Tetapi, haruslah diingati bahawa turut terdapat faktor-daktor lain yang mampu melambatkan ataupun mempercepatkan kerja anda. Antaranya ialah jenis talian komunikasi serta trafiknya ataupun kemampuan komputer induk yang menempatkan laman web tersebut.
Modem Eksternal dan Internal
Seperti tergambar dari namanya, perangkat modem eksternal berada diluar CPU. Modem eksternal dihubungkan ke CPU melalui port COM atau USB. Modem jenis ini biasanya menggunakan sumber tegangan terpisah berupa adaptor. Keuntungan penggunaan modem jenis ini adalah portabilitasnya yang cukup baik sehingga gampang dipindah-pindah untuk digunakan di komputer lain. Disamping itu dengan menggunakan modem eksternal, tidak perlu ada slot ekspansi yang dikorbankan sehingga bisa dipakai untuk keperluan lain, terutama apabila mainboard yang digunakan hanya menyediakan sedikit slot ekspansi. Modem eksternal juga dilengkapi dengan lampu indikator yang memudahkan kita untuk memonitor status modem. Kerugiannya, harganya lebih mahal dibandingkan dengan modem internal. Modem eksternal juga membutuhkan tempat tersendiri untuk menaruhnya meskipun kecil.
Berbeda dengan modem eksternal, modem internal terpasang langsung didalam CPU. Secara fisik modem internal berupa sebuah card yang tertancap pada salah satu slot ekspansi pada mainboard, biasanya pada slot ISA atau PCI. Penggunaan modem jenis ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain adalah lebih hemat tempat dan dari segi harga lebih ekonomis dibandingkan dengan modem eksternal. Karena telah terpasang di dalam CPU, maka modem jenis ini tidak membutuhkan adaptor seperti halnya modem eksternal sehingga sistem terkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel berseliweran yang bisa memberi kesan kurang rapi. Namun demikian, modem internal memiliki kelemahan berupa tidak adanya indikator sebagaimana yang bisa ditemui pada modem eksternal. Akibatnya agak sulit untuk memantau status modem (walaupun bisa dilakukan lewat software). Selain itu, modem internal tidak menggunakan sumber tegangan sendiri hingga harus dicatu dari power supply pada CPU. Panas dari komponen-komponen dalam rangkaian modem internal juga akan menambah suhu dalam kotak CPU.
Kecepatan Modem
Kecepatan sebuah modem diukur dengan satuan bps (bit per second) atau kbps (kilobit per second). Besarnya bervariasi, antara 300 bps hingga 56,6 kbps, namun kecepatan yang umum digunakan dewasa ini berkisar antara 14.4 hingga 56,6 kbps. Makin tinggi kecepatannya tentunya makin baik karena akan mempersingkat waktu koneksi dan menghemat biaya pulsa telepon. Kecepatan koneksi juga sangat bergantung pada kualitas saluran telepon yang digunakan. Modem 56,6 kbps biasanya sangat jarang bisa mencapai kecepatan puncaknya. Umumnya koneksi tercepat yang bisa dicapai lewat saluran telepon konvensional adalah berkisar antara 45-50 kbps untuk downstream, tergantung jarak dari sentral saluran telepon yang digunakan (makin dekat tentunya makin baik), sedangkan untuk upstream maksimal hanya sebesar 33.6 kbps. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan saluran telepon yang memang pada dasarnya tidak dirancang untuk komunikasi data berkecepatan tinggi.
Modem berbasis Hardware dan Software
Disamping kedua pembagian diatas, kita juga mengenal istilah hardware atau software modem. Modem yang bekerja secara hardware menggunakan chip khusus untuk menangani fungsi-fungsi komunikasi data, sedangkan pada software modem, pekerjaan ini diambil alih oleh sebuah program driver. Penggunaan software modem akan cukup membebani kerja CPU, dan dengan demikian tentunya memerlukan sistem dengan processor yang cepat (disarankan minimal menggunakan processor Pentium 200 Mhz). Penurunan performa akan sangat terasa saat menggunakan modem jenis ini. Sebuah mesin berbasis Celeron 400 misalnya, hanya mampu bekerja layaknya PC Pentium Classic saat online dengan memanfaatkan software modem. Secara fisik hampir tidak ada ciri yang menyolok yang membedakan antara kedua jenis modem ini. Namun demikian, dewasa ini hampir seluruh modem internal berbasis PCI yang ada di pasaran adalah software modem. Modem jenis ini umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding dengan modem berbasis hardware. Karena faktor ketersediaan driver, maka software modem umumnya hanya bisa bekerja di lingkungan OS Windows sehingga jenis modem ini juga sering disebut sebagai Winmodem.
Arti Lampu indikator pada modem eksternal
OH: Off Hook
Menunjukkan bahwa modem sedang bekerja. Kalau diumpamakan pesawat telepon, OH akan menyala saat gagang diangkat dan mati saat gagang diletakkan.
CD: Carrier Detect
Menunjukkan apakah ada carrier yang dikirim dari modem yang dihubungi atau tidak. Saat ada koneksi dengan modem lain, lampu CD akan menyala.
AA: Auto Answer
Fasilitas modem yang bisa menjawab secara otomatis panggilan dari modem lain. Apabila indikator AA menyala, modem bisa melakukan handshaking secara otomatis.
EC: Error Control
Fasilitas modem untuk koreksi error. Indikator EC yang menyala menunjukkan fasilitas koreksi error modem sedang aktif.
TD: Transmit Data
Indikator yang akan menyala saat modem sedang mengirimkan data.
RD: Receive Data
Indikator yang akan menyala saat modem menerima data.
DTR: Data Terminal Ready
Indikator yang menunjukkan modem siap digunakan untuk melakukan koneksi ke modem lain.
Sumber: sabah.edu.my
8. Aplikasi Protokol TCP/IP (SMS, WAP, Troubleshooting TCP/IP, Diagnostic Tools)
Oleh Faisal Akib
1. Short Message Service (SMS)
Aplikasi TCP/IP telah berkembang pula kepada aplikasi yang dikhususkan bagi terminal wireless yaitu suatu aplikasi khsus untuk ponsel, contohnya SMS dan WAP. Penggunaan ponsel hanya untuk berbicara seperti telepon biasa (fixed phone), padahal kemampuan ponsel sebenar-nya lebih dari itu. Saat ini hampir semua jenis ponsel GSM sudah bisa mengirim dan menerima pesan singkat (SMS), yang kemam-puannya setara dengan pager.
SMS dapat mengirim dan menerima sebanyak 160 karakter untuk setiap pesannya, atau 70 karakter jika memakai karakter Arab atau Cina. Fasilitas SMS bersifat lebih pribadi, dibandingkan dengan menghubungi operator pager. Kendalanya mungkin hanya masalah operasioanal, misalkan untuk mengirimkan pesan dari ponsel lebih sulit dari pada jika mengirimkan pesan dari Website penyedia layanan SMS. Prosedur operasional tiap-tiap ponsel berlainan, terutama jika berbeda merk, dan pada umumnya prosedur ini cukup rumit bagi orang awam. Karakter yang dikirimkan terbatas, jauh lebih kecil dari yang dapat dikirimkan oleh e-mail
Perkembangan Internet tentunya juga sangat mempengaruhi perkembangan ponsel, dimana sudah banyak ada website yang memberikan fasilitas pengiriman SMS dari Internet. Bahkan di banyak website, fasilitas pe-ngiriman SMS bersifat gratis seperti Astaga, Unimobile, ioBox, serta Winbox. Sehingga setiap orang, baik yang mempunyai ponsel maupun tidak, bisa mendaftar dan setelah itu mengirimkan SMS dengan mudah dan cepat. Selain pengiriman SMS, di Interent juga menyediakan fasilitas pengiriman e-mail ke SMS. Berbeda dengan pengiriman SMS biasa, kebanyakan fasilitas e-mail ke SMS ini bersifat komersial, dimana pemakai harus membayar sejumlah biaya untuk bisa menggunakan fasilitas ini. Dan pihak yang membayar adalah penerima SMS dari e-mail tersebut atau pemilik ponsel.
2. Wireless Aplication Protocol (WAP)
Dalam waktu dekat WAP menjadi bagian dari gaya hidup modern yang merupakan trend e-business mendatang, seperti untuk belanja on-line maupun melihat informasi tagihan telephone, listrik, PDAM, saldo rekening di bank, dll. Dengan layanan WAP, maka seorang pemakai dapat mengakses berbagai informasi langsung dari internet, seperti membaca e-mail, browsing dan sekaligus mengakses SMS.
WAP sebenarnya merupakan standar yang dibangun oleh Unwire Planet, Motorola, Nokia dan Ericson dalam membangun standar media komunikasi bergerak generasi mendatang yang disebut dengan wireless-content-delivery (WCD).
Ponsel WAP yang merupakan terminal mobile (client) dilengkapi dengan microbrowser untuk mengakses website yang ditulis dengan bahasa wireless-markup language (WML), client WAP berkomunikasi dengan server yang disebut gateway WAP. Gateway ini berada diantara operator Ponsel dan Internet, dan selanjutnya server WAP ini menangani interface antara dua set protokol yaitu wireles (WAP) dan wireline (TCP/IP).
Ponsel meminta (request) informasi dari alamat site (URL), kemudian gateway WAP akan mengkodekan dan membuka kompresi (decompresses) instruksi tersebut yang kemudian mengirimkannya ke server Web dlam bentuk sebagai permintaan HTTP biasa, proses ini kemudian secara berlawanan diulang sebagai sisi response dalam siklus tersebut.
Gateway WAP umumnya berada dalam jaringan intranet operator ponsel dengan alasan faktor keamanan, tetapi dalam perkembangannya nanti maka suatu Website dalam suatu perusahaan dapan meminta dihubungkan dengan gateway WAP agar dapat diakses oleh pengguna ponsel.
Model pemprograman WAP sama dengan pemprograman Website standar (HTML) dengan menempatkan gateway WAP ditengah siklus request/response. Sebenarnya server HTTP dapat merespon instruksi berbasis HTML, akan tetapi pada WAP menerapkan WML yang dirancang digunakan pada client wireless yang berarti memerlukan adaptasi dengan dimensi ponsel yang kecil, oleh karena itu Website yang dirancang juga harus menyesuaikan dengan dimensi ponsel.
3. Troubleshooting TCP/IP
Sering terjadi, kita tidak mengetahui apa yang harus dilakukan ketika suatu saat kita tidak dapat melakukan hubungan dengan komputer lain. Permasalahannya adalah, kita sulit untuk menentukan letak kesalahan, dibanding memperbaiki kesalahan yang telah diketahui. Untuk dapat mengetahui permasalahan dengan tepat, diperlukan pemahaman dasar tentang TCP/IP, seperti diuraikan pada bagian awal bab ini. Terutama bagaimana TCP/IP melewatkan data melalaui jaringan, antar tiap-tiap host, dan antar lapisan protokol. Sementara, pengetahuan tentang protokol sendiri tidak banyak diperlukan.
Beberapa informasi yang harus diketahui setelah memeriksa sistem/komputer yang dipakai user dan sistem yang lain adalah :
* Apakah masalah timbul pada satu atau lebih aplikasi dalam sistem? jika terjadi hanya pada satu aplikasi, maka kemungkinan terjadi kesalahan konfigurasi pada aplikasi pada local host atau tidak diaktifkannya aplikasi tersebut pada remote host.
* Jika terjadi pada keseluruhan aplikasi, maka kesalahan terletak pada level jaringan, atau setting TCP/IP pada komputer lokal.
* Apakah maslaah timbul pada satu atau lebih aplikasi dalam sistem?
* Jika pada satu remote host, maka problem terletak di host tersebut.
* Jika pada semua remote host, maka kesalahan terletak pada komputer user.
* Jika pada subnet atau jaringan eksternal tertentu, maka masalah berhubungan dengan tabel routing.
* Apakah masalah terjadi pada system lokal lain dalam subnet yang sama?
* Jika hanya terjadi pada local system (user host), maka konsentrasikan pemeriksaan di sistem ini
* Jika terjadi pada seluruh sistem dalam subnet yang sama, maka konsentrasikan pemeriksaan pada router untuk subnet tersebut.
* Beberapa Petunjuk dalam Troubleshooting
* Dekati permaslaahan dengan metodologi yang besar.
* Simpan catatan dari test-test yang telah Anda selesaikan berikut hasilnya.
* Jangan berasumsi terlalu banyak tentang penyebab timbulnya masalah.
* Perhatikan pesan kesalahan.
* Jangan terlalu tergantung pada laporan permasalahan dari user, tetapi alami sendiri permasalahan tersebut dengan mencoba mengulangnya.
* Kebanyakan masalah disebabkan oleh faktor manusia.
* Jelaskan pemecahan masalahnya kepada user agar bisa menyelesaikan sendiri.
* Jangan berspekulasi dengan penyebab timbulnya masalah ketika berbicara dengan user. Sebab dapat mengurangi kepercayaan mereka terhadap keandalan jaringan.
* Jangan mengabaikan hal-hal kecil. Periksa konektor, kabel, dan switch.
4. Diagnostic Tools
Banyak peralatan untuk mendiagnosa permasalahan mulai dari yang komersial berupa hardware dan software yang mahal sampai software gratis yang tersedia di internet. Beberapa juga telah built-in dalam sistem UNIX. Berikut ini tools yang telah tersedia dalam UNIX yang akan kita pakai untuk troubleshooting:
* Ifconfig
Perintah ini memberi informasi tentang konfigurasi dasar interface. Fungsinya mengetahui IP address, masking subnet, dan alamat broadcast yang salah
* Arp
Perintah ini menyediakan informasi tentang transiasi ethernet addr ke IP address. Fungsinya untuk mendeteksi system pada jaringan lokal yang dikonfigurasi dengan IP address yang salah.
* Netstat
Perintah ini menampilkan statistik tentang interface tiap jaringan, socket jaringan, dan routing table secara detail.
9. Troubleshooting Jaringan
Membangun jaringan wireless komputer sederhana dirumah atau dikantor kecil adalah cukup mudah dilakukan dengan tersedianya berbagai macam perangkat jaringan terutama wireless router yang sudah terintegrasi dengan modem seperti DSL-2640 D-Link atau DGND3300 NETGEAR. Akan tetapi terkadang tidak sesederhana seperti dalam teorinya, masalah jaringan kerap kali terjadi yang memaksa kita sendiri harus melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Troubleshooting jaringan kebanyakan adalah melakukan serangkaian langkah2 untuk mengeliminir potensi2 masalah satu per satu sebelum akhirnya kita menemukan sumber masalah tersebut. Pada dasarnya ada tiga langkah pokok dalam melakukan troubleshooting jaringan wireless di rumah atau dikantor yaitu: mengisolasi masalah; troubleshooting masalah; dan bila perlu menghubungi technical support yang tepat.
Mengisolasi Masalah
Sebelum melakukan troubleshooting jaringan, kita perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda troubleshooting masalah jaringan di corporate network juga. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil, terdapat tiga layer seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini, yaitu Internet, modem / router, dan komputer pada jaringan. Kita harus bisa mengisolasi di layer yang mana masalah tersebut berada sebelum kita melakukan troubleshooting jaringan dengan efektif.
Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah
Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah
Walaupun mungkin saja kita bisa memperbaiki hampir semua masalah jaringan, mengetahui di layer mana akar masalah nya adalah sangat membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita harus menghubungi technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah mentok tidak bisa memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Bagaimana cara mengetahui di layer mana akar masalah nya, kita bisa mengikuti langkah berikut dengan asumsi komputer kita menggunakan Windows XP / Vista.
1. Click Start => Control Panel => Click Network and Internet Connections
2. Dibawah Network and Internet Connection => Click Network Connection
3. Sekarang kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita dibawah Network Connections window dengan kemungkinan status sebagai berikut:
A > Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa akses internet
Connected Status
Connected Status
Status ini menunjukkan bahwa komputer kita terhubung dengan jaringan dengan sempurna, yaitu terhubung kepada router / modem di layer tengah pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless, maka komputer terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada masalah pada layer atas yaitu Internet.
Untuk bisa melakukan troubleshooting jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut ini.
1. Pastikan terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website tertentu misal saja ke www.computer-network.net atau ke www.wireless-router-net.com atau kemanapun. Jika anda bisa mengkases website tertentu akan tetapi website yang lain bagus, berarti tidak ada masalah pada sisi jaringan anda. Masalah terletak pada fihak ISP yang mungkin salah satu backbonenya rusak atau putus. Jika sama sekali anda tidak bisa membuka internet kemanapun, teruskan langkah berikut.
2. Lepaskan sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat barang semenit kemudian koneksikan lagi.
3. Lepaskan sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port LAN pada modem dan port WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat kemudian sambung lagi. Ini jika anda mempunyai perangkat terpisah antara wireless router dan modem.
4. Restart komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website. Jika anda bisa mengkases website akan tetapi koneksinya lambat sekali sementara komputer lain bisa mengkases (jika ada lebih dari dua komputer dalam jaringan) anda bisa mencurigai beberapa komputer yang lain sedang mengkonsumsi bandwidth sangat intensive mungkin sedang streaming HD media dari internet atau banyak melakukan sharing files dengan beberapa komputer. tutup di komputer lain tersebut beberapa aplikasi yang mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk memastikan masalah. Jika tak satupun website terbuka, maka lakukan langkah berikut ini.
5. Jika anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah putuskan koneksi ke wireless router dan koneksikan komputer anda langsung kepada modem. Restart komputer anda dan coba lagi akses internet. Jika anda sukses akses ke internet, maka anda bisa memastikan ada masalah dengan wireless router anda.
6. Jika langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka bisa dipastikan ada masalah dengan modem anda atau ada masalah dengan IS P anda. Telpon ISP anda untuk memastikan kalau ada masalah dengan layanan Internet.
B > NIC atau wireless adapter status disabled
Disabled status
Disabled status
Jika gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa adapter dalam keadaan Disabled. Ada seseorang yang secara tidak sengaja men-disabled nya atau mungkin anda sendiri yang iseng coba-coba klik sana sini dan klik Disable. Klik kanan icon tersebut dan pilih Enable.
C > limited or no connectivity Status
Limited or no connectivity status
Limited or no connectivity status
Kondisi limited or no connectivity pada dasarnya tidak ada masalah dengan komputer anda, koneksi ke router atau modem juga tidak ada masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak sempurna. Hal ini biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada router tidak aktif atau ada masalah koneksi antara modem dan internet (jika fihak ISP memberikan layanan DHCP kepada clients).
Troubleshooting jaringan dengan status limited or no connectivity ini disebabkan beberapa masalah berbeda termasuk koneksi internet yang gagal, wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure dengan benar. Ikutin petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan status ini.
1. Klik kanan adapter tersebut dan pilih Repair. Perhatikan apakah sudah normal connected atau masih limited. Langkah ini memastikan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server.
2. Buka property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa TCP/IP konfigurasinya adalah obtain IP address automatically.
3. Putuskan koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi.
4. Jika ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu beberapa saat dan hubungkan lagi.
5. Restart komputer anda
6. Sampai langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau apakah konfigurasi DHCP nya sudah enabled.
7. Restart komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity , dan jika wireless komputer dan modem terpisah, cobalah putuskan modem dan router terus koneksikan komputer anda langsung ke modem. Restart komputer dan periksa apakah status sudah berubah.
8. Jika masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini menunjukkan adanya DHCP gagal fungsi tidak bisa memberikan IP address ke clients. Biasanya fihak ISP memberikan konfigurasi DHCP kepada clients.
D > Cable terputus atau lepas
Status kabel jaringan terputus
Status kabel jaringan terputus
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.
1. Periksa apakah ada kebel terlepas
2. Jika kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap ke port lain pada router / Switch. Anda juga bisa memeriksa status lampu pada router atau switch saat kabel terhubung ke komputer nomor berapa port tersebut terhubung, biasanya lampu akan berkedip jika ada hubungan ke wireless router / switch pada port yang bersangkutan.
3. Jika masih juga status terputus, cobalah ganti kabel jaringannya dengan yang baru atau coba pinjam dengan kabel yang terbukti jalan dari komputer sebelah.
4. Jika masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa mencurigai adapter anda rusak. Gantilah dengan yangbaru.
E > Wireless adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network
Tidak ada koneksi ke wireless network
Tidak ada koneksi ke wireless network
Status ini menunjukkan koneksi wireless adapter anda terputus dengan jaringan wireless anda. Ada dua kemungkinan, adapter wireless anda tidak bisa terhubung ke wireless network anda, atau koneksi wireless intermittend.
beberapa cara mengatasi masalah atau troubleshooting pada koneksi internet.Untuk alat-alat yang diperlukan untuk penyelesaian masalah adalah :
1.Perangkat telepon(untuk mengecek dial tone line telepon).
2.cabel tester
3.tang crimper
4.RG-45
5.kabel UTP(kalau di perlukan,untuk mengganti kabel yang rusak)
Contoh kasus:
kabel line telpon tidak ada nada:
1.Koneksi internet terputus, di tandai dengan tidak bisa browsing atau membuka website dan terdapat tulisan the page cannot display.
2.Di ping ke DNS terdapat jawaban : Reply from 192.168.1.xx Destination host unreachable.
3.di cek pada menu modem -> system information, terdapat tulisan unassign pada interface PPPoA.
4.Lampu status ADSL mati
Solusi:
*Cek kabel line telpon yang menuju ke modem dengan cara mendengarkan nada dial tone.
*Apabila nada dial tone tidak ditemukan, maka bisa di pastikan kerusakkan 100% pada jaringan telepon. Lakukan pengecekan IKR dalam sampai BOX depan. Apabila hingga box depan tidak terdapat nada dial tone, maka lakukan pelaporan pada telkom 147, sebutkan nomer telpon adslnya.
Lampu ADSL Hidup Interface IP address : Unassign
1. Koneksi internet terputus, di tandai dengan tidak bisa browsing atau membuka website dan terdapat tulisan the page cannot display.
2. Di ping ke DNS terdapat jawaban: Reply from 192.168.1.xx Destination host unreachable.
3. Di cek pada di cek pada menu modem -> system information, terdapat tulisan unassign pada interface PPPoA.
4. Lampu ADSL hidup
Solusi
*Restart modem dengan cara: matikan modem, tunggu hingga 5-10 menit, hidupkan kembali.
*Tunggu hingga lampu ADSL hidup, dan cek di menu modem apakah interface IP address terdapat angka berupa IP.
*Apabila setelah di restart 3 kali masih tidak ada perubahan, laporkan pada ISP yang bersangkutan.
Indikator Ethernet pada modem mati.
1.Tidak bisa Browsing
2.di ping ke DNS terdapat jawaban : Request time out
3.Tidak dapat masuk ke menu modem
4.Lampu indicator ethernet tidak nyala
Solusi:
1. Cek kabel Jaringan (UTP) pastikan koneksinya tidak ada yang lepas/terputus
2. Ganti kabel/ Crimping ulang kabel dengan menggunakan Crimping tools.
3.Tes kembali dengan cara melihat indikator dan perintah ping pada program windows
Nah diatas adalah beberapa contoh kasus dan solusi penyelesaiannya, sebenarnya masih ada banyak lagi troubleshooting lainnya,tapi sepertinya informasi di atas cukup.semua hamper sama cara penyelesaiannya.tapi apabila ada yang mau menambahkan silahkan comment aja atau ada yang mau bertanya,silahkan.”Mencoba lbih baik daripada berdiam diri”.